Sabtu, 05 Juli 2014

MENGENAL WARNA HIJAU


Hai sobat sekalian, sebelumnya saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan batin. Kali ini saya akan memberi sedikit pengeteahuan mengenai makna yang terkandung pada warna hijau. Alasan saya membuat post ini karena hijau adalah warna favorit saya :v

Taukah kamu arti dibalik warna hijau? sekilas kita pernah mendengar katanya kalau mata sedang letih pergi keluar dan liatlah pohon-pohon yang daunnya berwarna hijau yang berwarna hijau, mengapa demikian?. Warna hijau daun dapat mata kita. Mata itu sangat sensitif, banyak melihat objek yang memantulkan cahaya yang kuat sangat tidak bagus untuk kesehatan mata. Daun yang hijau itu tidak memantul cahaya yang menyilaukan, jadi seakan kita istirahatkan mata kita dari kepenatan karena pantulan-pantulan yang silau.

Di dalam Islam warna hijau memiliki arti yaitu warna surga. Warna hijau juga warna yang disukai oleh Allah SWT yang mencipta warna itu sendiri dan indah pula sehingga menghiasi Surga. Di dalam Al-Qur'an menjelaskan penghuni surga memakai pakaian hijau dan di dalam Al-Qur'an banyak perkataan-perkataan hijau yang menjelaskan segala yang ada di sekelilingnya, berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan jiwa. Warna hijau juga menjadi warna kegemaran Rasullulah SAW dan simbol-simbol keIslaman diseluruh dunia seperti negara Saudi Arabia yang benderanya berwarna hijau.



 Hijau dalam Psikologi dan Kesehatan   
Menyejukkan saraf, menyegarkan mata dan memberikan efek ketenangan dan kesembuhan. Radiasi hijau memperbaiki semangat tubuh dan jiwa secara cepat dan mengembalikan ritme halus untuk mencapai keseimbangan harmonis tubuh. Menggambarkan kemakmuran bumi dan keberadaan surga atau iklim keceriaan, kesenangan, kebahagiaan, dan ketenangan jiwa makhluk yang dikelilingi warna hijau

Hijau dalam Seni dan Fislafat Hijau merupakan warna alam yang menyejukkan dan menyegarkan. Merupakan warna daun, warna yang dominan untuk pemandangan alam, terutama pegunungan, hutan, sungai dan lain-lain. Juga melambangkan prinsip, kebahagiaan, toleransi, kesejahteraan, sentosa dan kedamaian.

Hijau dalam Fisika
Hijau adalah gelombang elektromagnetik dari cahaya nampak. Hijau adalah salah satu dari 7 warna pokok gelombang elektromagnetik, yakni Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu. Cahaya nampak adalah spektrum gelombang elektromagnetik yang mampu dikenali oleh indera pencitraan manusia. Urutan panjang gelombang Cahaya Nampak adalah setelah Inframerah dan sebelum Ultraviolet. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin merah suatu warna adalah semakin kecil panjang gelombangnya. Kebalikannya, gelombang akan makin panjang jika semakin berwarna ungu (violet). Dari ketujuh spektrum warna tersebut, yakni Mejikuhibiniu, warna yang terletak di spektrum tengah-tengah (medium) adalah warna ke-4, yaitu warna hijau. Kemungkinan besar, dikarenakan panjang gelombang warna hijau adalah yang paling tengah (seimbang, tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu pendek), warna tersebut memudahkan mata untuk melihat dan sangat sesuai dengan panca indera penglihatan kita sehinga tidak memerlukan tenaga ekstra untuk melihat.

Hijau dalam Arsitektur
Warna hijau digunakan dalam desain arsitektur untuk memberi konsep alami layaknya daun, hijau merepresentasikan kesuburan dan pertumbuhan. Warna hijau sering diberikan untuk desain ruang tidur karena dapat meberikan ketenangan dan susana yang sejuk.

Sepertinya hanya ini saja yang bisa saya jelaskan dari warna hijau. Mungkin bisa memberi sedikit wawasan untuk teman-teman sekalian. 

sumber: 


Minggu, 20 April 2014

MAKNA BUSHIDO PADA SAMURAI



Bushido terdiri dari kata bushi (ksatria atau prajurit) dan do (jalan). Bushido atau ’jalan ksatria’ merupakan sebuah sistem etika atau aturan moral keksatriaan yang berlaku di kalangan samurai  khususnya di zaman feodal Jepang (Abad 12-19). Makna bushido secara umum adalah sikap rela mati negara/kerajaan dan kaisar). Pada zaman feodal itu, pengelompokan dalam masyarakat amat ketat dijalankan, dimana bushi/samurai menempati posisi tertinggi. Mereka sangat disegani dan ditakuti oleh masyarakat, terlebih pada zaman Tokugawa, saat diterapkannya politik sakoku (penutupan diri) dari dunia luar. Saat itulah secara resmi Bushido disusun dalam bentuk etika, diterapkan dengan ketat, dan diajarkan pada masyarakat.

Kode etik Bushido mengendalikan setiap aspek kehidupan para samurai. Petunjuk utama para samurai dalam hukum tersebut adalah mereka harus mengembangkan keahlian olah pedang dan berbagai senjata lain, berpakaian dan berperilaku secara khusus, dan mempersiapkan kematian yang bisa terjadi sewaktu-waktu ketika melayani tuannya. Mereka mengabdikan kesetiaan itu sebagai standar moral tinggi untuk semua tindakan dalam kehidupan. Bushido tercermin pada saat perang dunia II, yaitu menjadi prajurit berani mati. Semangat bushido terus menyertai perjalanan bangsa Jepang dari masa ke masa sehingga akhirnya Jepang berhasil bangkit dari keterpurukan Perang Dunia II dan kemudian muncul sebagai raksasa ekonomi.  Meski perubahan besar-besaran terjadi pada masa Meiji ketika begitu banyak generasi Jepang dikirim ke Amerika dan Eropa, nilai-nilai ini tetap dianut sebagian besar orang Jepang karena sudah terinternalisasi dalam masyarakat secara kuat melalui proses selama ratusan tahun.

sumber : http://bansai-dojo.com/bushido/